Sabtu, 01 Desember 2012

This is my first story.....

Kuliah di bidang pertanian tak pernah terpikirkan oleh saya, tak ada basic atau kemampuan yang diturunkan dari orang tua saya di bidang tersebut. Ayah saya adalah seorang seniman lukis yang berwiraswasta dan ibu saya adalah seorang dokter spesialis, yang juga sebagai PNS. Lain halnya di keluarga besar saya, bidang pertanian bukanlah hal yang tabu, karena beberapa saudara saya pun belajar, berkerja, dan sukses di bidang tersebut. Walaupun begitu, gunjingan tak luput menghampiri saya, saat saya masuk kuliah di bidang pertanian jurusan agroteknologi. Salah satu pemikiran mereka adalah bahwa saya akan selalu berada di sawah dan jorok, layaknya seorang petani pada umumnya. Hal tersebut membuat saya merasa down atau putus asa, mereka tak menghargai saya dengan apa yang telah saya capai. Sempat saya mengikuti ujian masuk PTN pada tahun selanjutnya saat saya memasuki semester 3, memilih jurusan lain yang mungkin sesuai seperti bidang ibu saya dan saya dapat melanjutkan profesi beliau, karena hal tersebut merupakan pilihan awal saya di bidang medis, dan juga cita-cita saya,  tanpa harus mendapat gunjingan dari orang lain
Beberapa ujian seleksi telah saya ikuti, tapi mungkin Allah swt memilihkan jalan yang terbaik untuk saya, untuk tetap belajar mengembangkan ilmu pertanian di UNS, jurusan agoteknologi, fakultas pertanian. Tak ada pilihan lain selain saya harus fokus di bidang tersebut, berusaha yang terbaik untuk tidak mengecewakan orang tua saya. Bersyukur IP (Indeks Prestasi) yang saya capai setiap semester selalu diatas 3, karena itu merupakan target awal saya dan merupakan nasehat orang tua agar saya dapat di mudahkan kedepannya jika IP saya tidak di bawah 3.
Beruntung  jurusan saya yaitu agroteknologi memiliki program pertukaran pelajar ke Malaysia dan Thailand, nama program tersebut adalah MIT (Malaysia-Indonesia-Thailand). Program tersebut mulai ada sejak tahun 2010 dan setiap tahunnya akan diadakan seleksi bagi semua mahasiswa agroteknologi yang ingin mengikutinya, termasuk saya juga ingin mengikutinya. Hal itu membuat saya lebih fokus. Saat pengumuman diadakan seleksi tersebut benar-benar mendadak, yaitu hanya 3 hari, dan posisi saya masih di kampung halaman (rumah saya berada di Bogor), sehari sebelum diadakan seleksi saya langsung berangkat ke solo untuk mengikuti seleksi tersebut. Sebelumnya, saya sudah membicarakan dengan orang tua saya terlebih dahulu, mereka sangat mendukung saya dan mengumpulkan berkas-berkas yang harus dikumpulkan sebelum seleksi, yaitu CV, bukti IPK diatas 3, keterangan mengikuti organisasi dan sertifikat nilai bahasa inggris seperti TOEFL atau semacamnya (saya menggunakan EAP).
Setelah mengumpulkan berkas-berkas tersebut terkumpul, hari berikutnya mahasiswa yang mengikuti seleksi itu dikumpulkan dan diberitahukan untuk membuat presentasi kebudayaan Indonesia tentang apa saja, setelah itu diadakan wawancara, dan semuanya harus menggunakan bahasa inggris. Pada hari-H seleksi dimulai, alhamdulillah presentasi dan wawancara saya berlangsung dengan mulus. Kuncinya saat seleksi tersebut, tips saya adalah harus menguasai benar-benar bahan presentasinya, dan saat wawancara oleh dosen penyeleksi usahakan untuk terus menjawabnya menggunakan bahasa inggris, mengatakan tujuan negara yang diinginkan dan tentu saja dukungan dari orang tua.
 Hal yang paling mendebarkan tentunya adalah hasil pengumumannya. Saya pun akhirnya lolos seleksi untuk pertukaran ke Thailand. Ada 10 mahasiswa yang lolos seleksi. Tak hanya itu, mahasiswa yang lolos seleksi masuk kekelas internasional. Jadi, selama semester 4, saya bersama teman-teman saya yang lolos seleksi sekelas bersama mahasiswa yang berasal dari Thailand juga Malaysia. Namanya kelas Internasional, pasti menggunakan bahasa inggris selama jam kuliah berlangsung dan yang paling menantang buat saya adalah membuat laporan jadi praktikum menggunakan bahasa inggris yang lumayan ketebalannya.
Hal yang paling seru selama berada di kelas internasional adalah kita bisa tahu kebudayaan negara Malaysia dan Thailand, dengan kita kuliah bersama mereka selama satu semester di semester 4, serta jalan bareng bersama mereka. Belum sampai disitu saja, ada hal lain yang membuat kita mahasiswa yang lolos seleksi merasa harap-harap cemas. Selama semester tersebut, keberangkatan kita untuk pertukaran pelajar masih menunggu kepastian kebarangkatan. Salah satu dosen berkata bahwa dari 10 mahasiswa yang lolos seleksi tersebut, 3 orang lagi akan dtujukan untuk pertukaran ke Vietnam. Jadi dipastikan 3 orang Thailand dan 4 orang Malaysia. Sampai akhirnya saya dan 2 orang teman saya dipastikan berangkat ke Thailand bulan Agustus 2012. Sebulan sebelum keberangkatan kita bertiga langsung mengurus Passport, LOA, dan VISA. Tanggal 9 agustus 2012 akhirnya kita berangkat ke Thailand, dan selama satu semester kita belajar disana sampai akhir Desember 2012. Semangat untuk mencari teman baru, pengalaman baru dan ilmu baru.  Chao Dee!! (Good Luck) ^_^
To be continued....