Rabu, 03 April 2013


Hi Reader,, hoho.. mau nepatin janji cerita selama gw belajar di Thailand ngapain aja,, ini beberapa cerita kegiatan laporan studi gw disana,, let see ^^/ :
Selama menjalani program ini penulis mengikuti beberapa kegiatan meliputi kegiatan akademik yang diselenggarakan oleh pihak Kasetsart University dan juga kegiatan diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, Persatuan Mahasiswa Indonesia di Thailand (Permitha).
a.    Kegiatan awal yang dipersiapkan
Universitas Sebelas Maret merupakan universitas yang paling awal mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari Kasetsart University dimana penulis akan menjalani program Student Mobility. Penulis bersama dua rekannya yaitu Rizky Rajabillah Purwoko dan Dian Maftuchatus Samro akan menempuh studi selama 1 semester sebagai exchange student di Program “Tropical Agriculture”. Untuk menempuh studi di universitas tujuan, sebelumnya penulis mempersiapkan keperluan untuk menuju dan tinggal disana selama 1 semester mulai dari tiket, paspor, dan visa. Dokumen yang telah disiapkan selanjutnya diserahkan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI). Penulis diharuskan menandatangani surat–surat dan persyaratan lain untuk mendapatkan dana beasiswa yang nanti akan digunakan penulis selama tinggal di negara tujuan yaitu Thailand.
Penulis dan kedua rekannya berangkat secara bersamaan dari Bandara Internasional Adi Sumarmo Solo menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng. Pesawat menuju Jakarta lepas landas pukul 07.00 WIB dan sudah cek in serta membayar airport tax pukul 05.30 WIB. Pesawat yang membawa penulis ke Bangkok lepas landas sekitar pukul 16.30 WIB dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Internasional Suvarnabhumi. Selama hampir 8 jam penulis dan kedua rekannya menghabiskan waktu di Bandara Internasional Soekarno Hatta bersama keluarga penulis. Penulis tidak begitu mempermasalahkan penukaran uang, karena uang beasiswa telah kami simpan di salah satu bank swasta yang ada di 4 negara ASEAN atau bisa menggunakan jaringan Master card yang terdapat pada kartu atm masing-masing, sehingga penulis hanya perlu mencari bank tersebut di negara tujuan untuk mendapatkan mata uang negara Thailand yaitu Baht.
Keberangkatan dimulai dari check in (dari pukul 15.00 penulis mendapat boarding pass setelah membayar airport tax. Selanjutnya penulis menuju ke bagian imigrasi untuk selanjutnya menunggu keberangkatan di ruang tunggu.
Penulis berangkat meninggalkan Indonesia pada tanggal 9 Agustus 2012. Pada pukul 16.30 kami tinggal landas meninggalkan Bandara Soetta menuju Bandara Suvarnabhumi. Pesawat mendarat pada pukul 19.30.  Setelah mengurus imigrasi penulis menuju pintu keluar.
Di pintu keluar 2 orang staff dari International Studies Center (ISC) Kasetsart University telah menunggu yaitu Ms. Kamonwan Sangsekeuw yang biasanya disapa dengan Pi May dan Ms. Sumana Paruwiyatkul yang biasanya disapa dengan Pi Ob. Dari bandara, penulis diantarkan menggunakan mobil yang disediakan dari kampus untuk menuju ke apartemen tempat kami tinggal selama 5 bulan di Bangkok.
Saat penulis tinggal di Thailand, penulis tinggal di bernama ISC International Dormitory bersama rekan-rekan dari UNSRI Pantun David Lumban Gaol dan Dila Aksani. Letak apartemen ini di dalam Kampus Kasetsart University.  Fasilitas dari apartemen tersebut meliputi 1 kamar untuk 1 sampai 3 orang, 1 kamar mandi umum, lemari pendingin, air conditioner dan common room. Penulis menempati apartemen tersebut bersama 1 mahasiswa UNS, 2 mahasiswa Universitas Sriwijaya dan 1 mahasiswa IPB. Apartemen kami tidak terlalu jauh dari Kasetsart university, dapat ditempuh dengan jalan kaki ± 15 menit.
a.    Gathering PERMITHA 2011
Pada tanggal 11 Agustus 2012, penulis beserta rekan-rekan dari UNS dan UNSRI mendapatkan sambutan hangat dari rekan-rekan PERMITHA di Kasetsart University (selanjutnya disingkat KU). Kita bertemu di Bar Mai (Lokasi tempat makan kampus) pukul 18.00 waktu Bangkok (sama dengan waktu Jakarta) sambil menunggu waktu berbuka puasa (pukul 18.45 waktu Bangkok). Pada kegiatan PERMITHA di minggu berikutnya kami bergabung dengan mahasiswa Indonesia yang berada di Thailand yang tergabung dalam PERMITHA. Dengan adanya acara ini penulis menjadi menambah wawasan dan teman baru saat berada di Thailand. Merupakan suatu pengalaman yang berharga bagi penulis.
b.    Kegiatan di Muslim Kaset
Muslim Kaset Society adalah nama klub mahasiswa muslim yang ada di Kasetsart University. Setibanya kami disana, ada beberapa kegiatan yang kami lakukan. Penulis dan rekan-rekan selama bulan Ramadhan sering mengikuti kegiatan ta’jilan bersama dan solat tarawih berjamaah dengan para rekan moslem kaset. Penulis dan rekan-rekan juga ikut membantu memasak dan persiapan buka puasa. Buka puasa banyak diikuti juga oleh mahasiswa asing dari Pakistan yang beragama Islam. Penulis banyak memiliki rekan di Moslem Kaset seperti Salwa, Aruwan seng, Hafizi dll
c.    Kegiatan Akademik
Kegiatan akademik dimulai 11 hari setelah tiba di Thailand. Tanggal 14 Agustus 2012 penulis membeli perlengkapan untuk mengikuti perkuliahan, dimulai dari seragam, ikat pinggang dan lain lain. Penulis melakukan perencanaan untuk menentukan mata kuliah yang akan diambil. Selanjutnya penulis diperkenalkan pada Prof. Ed Sarobol selaku Pembimbing dan Penanggung Jawab selama berada di Thailand. Penulis dan rekan penulis mendapatkan kartu mahasiswa dan kemudian mengisi Kartu Rencana Studi untuk mengikuti kegiatan perkuliahan. Penulis mengambil 4 mata kuliah/Setelah melakukan registrasi, barulah kami bisa mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari berikutnya. Kami diperkenalkan dengan dekan dan staf-staf yang bekerja di Fakultas Pertanian, jurusan Tropical Agriculture International Program. Dalam pertemuan ini juga kami resmi diterima menjadi mahasiswa Kasetsart University dengan mendapatkan pin universitas bagi perempuan dan dasi universitas bagi laki-laki.
d.   KUSEP (Kasetsart University Student Exchange Program) G-10 Orientation
Selain mengikuti Program MIT STUDENT MOBILITY , penulis dan rekan-rekannya turut serta dalam kegiatan KUSEP G-10 bersama mahasiswa lain dari Jepang, Turki, Finlandia, Swiss, Jerman dll. KUSEP G-10 merupakan angkatan ke-10 yang digelar oleh KU untuk mahasiswa asing. Orientasi dimulai pada tanggal 15 Agustus 2012 di Gedung Chakkapan Pensiri KU. Acara tersebut terdiri dari pengenalan berbagai hal tentang KU mulai dari sejarah, lambang, lagu kebangsaan Thailand, kegiatan ekstrakurikuler dan lain sebagainya.
e.    Pengenalan Kampus
Pada tanggal 16 Agustus 2012, penulis dan teman lainnya maupun mahasiswa dari negara lain yang kuliah penuh di KU dikoordinasi oleh pihak ISC untuk melakukan “Campuss Tour”. Acara ini adalah sebuah kegiatan pengenalan kampus. Kami berkumpul di depan gedung Vajiranusorn (gedung tempat kami belajar), dengan menggunakan bus safari kampus untuk mengelilingi kampus, dan pihak ISC menjadi tour guide dan menjelaskan semua yang terlihat. Pengenalan  kampus juga dilakukan dengan berkeliling kampus menggunakan mobil safari kampus. Kasetsart University memiliki tujuh kampus dan kami belajar di kampus utama yang berada di Bangkhen, Bangkok. Kasetsart University adalah salah satu universitas terbaik di Thailand. Kasetsart University adalah universitas pertanian pertama dan universitas tertua ketiga di Thailand.
Kampus ini adalah spesialisasi untuk pertanian tetapi memiliki fakultas-fakultas lain. Pada awal perkembangannya KU hanya mempunyai fakultas pertanian dan fakultas lain yang mendukung bidang ilmu pertanian. Namun, seiring berjalannya waktu KU menjadi universitas yang mempunyai pilihan bidang ilmu yang lengkap. KU juga merupakan tempat dimana 2 orang anggota Kerajaan Thailand masa Raja Bhumibol untuk menimba ilmu.
Kasetsart University memiliki fasilitas yang lengkap seperti perpustakaan modern yang dilengkapi dengan area internet gratis, laboratorium yang lengkap, stadion olahraga, pusat fitness, museum, tempat ibadah, pusat kesehatan, sekolah, pusat pelajar internasional, pom bensin, toko buku, asrama mahasiswa, kolam renang, lapangan tenis, hotel, mini market, IT square (pusat komputer), kantin, lapangan basket, lapangan sepak takraw, kopersi kampus, sanggar judo, aula, aquarium ikan, beberapa gedung parkir, bus kampus, dan masih banyak lagi. Kasetsart University juga menyediakan jasa transportasi intrakampus seperti bus, mobil elektronik, dan mobil safari yang bisa ditemui setiap hari pada jam 6 pagi hingga 8 malam. Selain itu, kampus juga menyediakan penyewaan sepeda untuk mahasiswa dengan tujuan ramah lingkungan. Semuannya tidak dikenakan biaya atau gratis.
f.     Kunjungan ke KBRI Bangkok
Untuk pertama kalinya penulis pergi ke KBRI untuk lapor diri sebagai persyaratan tinggal di Thailand. Acara-acara selanjutnya penulis sering mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan KBRI untuk menjalin silaturahmi dan mengikuti beberapa acara yang diadakan, seperti malam syukuran Hari Kemerdekaan Indonesia, dan buka puasa bersama yang diadakan setiap akhir pekan di bulan Ramadhan bagi seluruh warga Indonesia di Thailand di KBRI.
g.    International Food Fair 2012 (KUSEP G-10)
Pada tanggal 12 Oktober 2012, ISC KU menggelar acara pameran makanan dari berbagai negara KUSEP G-10. Penulis dan rekan-rekan dari Indonesia membuat makanan berupa bakwan dan timus dan dipasangkan minuman berupa rucuh. Makanan dan minuman tersebut laku keras saat dijual. Hingga akhirnya penulis mendapat untung dari hasil penjualan tersebut.
h.    Perpanjangan Visa
Penulis dan rekan penulis dibantu oleh International Studies Center untuk mengurus perpanjangan visa, kemudian kami ditemani Ms. Sumana Paruwiyatkul pergi ke kantor imigrasi Thailand untuk mengurus perpanjangan visa kami.
i.    Field Trip
Dalam kegiatan perkuliaahan di Topical Agriculture Kasetsart Univesity, penulis mendapat beberapa kali kesempatan untuk mengikuti field trip dalam beberapa mata kuliah. Penulis mengikuti dua kali field trip diantaranya field trip kunjungan ke IKEA Thailand dan Kunjungan ke Perkebunan Rumput, Talad Thai dan Pusat Tanaman Hias di Patthum Thani.
IKEA merupakan salah satu pabrik pengelola sisa furnitur yang bekerja sama dengan pusat perbelanjaan di Thailand. Kami bersama Ajarn (Dosen) melakukan fieldtrip kesana dalam mata kuliah Food Environment and Health. Pada tanggal 19 November kegiatan kunjungan tersebut terlaksana. Namun sangat disayangkan pabrik tersebut sangatlah tertutup untuk membagi banyak hal kepadamahasiswa KU karena mereka beranggapan akan mempengaruhi privasi perusahaan.
Pada tanggal 30 November 2012, penulis berkesempatan untuk mengunjungi provinsi di luar Bangkok, yaitu di Patthum Thani.Di perkebunan rumput kami berinteraksi langsung dengan daerah perkebunan dan dibantu teman-teman dan ajarn Tropical Horticulture untuk berinteraksi dengan petaninya. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Pusat tanaman hias, disana kami menemukan banyak tanaman hias seperti mawar, dll. Terakhir adalah kunjungan ke Talad Thai yaitu pasar yang memiliki barang-barang impor dari berbagai negara. Kami menjelajahi produk hortikultura saja disana karena sangat luas sekali.
j.    Kunjungan ke Museum Rattanakosin
Pada tanggal 21 November 2012 penulis dan teman-teman dari KUSEP G-10 berkesempatan mengunjungi salah satu museum di Thailand, yaitu “Nittasrattanakosin”. Museum tersebut dinilai megah oleh penulis. Banyak hal-hal menarik terdapat disana. Teknologi memang sederhana hanya menggunakan LCD, namun berbagai kombinasi tersebut didukung oleh miniatur mampu menghasilkan penampilan yang menakjubkan.

Kendala merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari terutama apabila kita sedang berada di tempat yang jauh berbeda dengan tempat dimana kita tinggal. Kendala yang saya alami ketika mengikuti Program Mobilitas Mahasiswa MIT ini, ada beberapa kendala yang dihadapi. Kendala tersebut yaitu ketika penulis harus mengatur keuangan sendiri, adaptasi dengan lingkungan, mengurus semua kebutuhan hidup sendiri, seperti kebutuhan utama yaitu makanan. Seperti yang kita tahu, Thailand merupakan negara dengan mayoritas beragama Budha. Sehingga penulis cukup kesulitan untuk mendapatkan makanan halal.
Saran yang akan saya berikan untuk program ini adalah mengenai pendanaannya. Sebaiknya dana yang diberikan diberikan sama rata. Untuk menghindari perbedaan biaya akomodasi (tiket pesawat) lebih baiknya dari pihak DIKTI-lah yang menyediakannya. Sehingga dari mahasiswa tidak merasa adanya diskriminasi atas perbedaan yang timbul.
Pada program MIT Student Mobility ini sudah dapat berjalan dengan lancar. Namun penulis berharap kedepannya lebih ada perbaikan lagi dalam pelaksanaan program ini mulai dari penjelasan rincian biaya hingga jadwal keberangkatan. Harapan kedepannya program ini dapat berlangsung terus menerus dan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.

UNTUK FOTO-FOTO
KEGIATAN SELAMA DI THAILAND

Menyusul yaaaaa.. hehehe



Sabtu, 01 Desember 2012

This is my first story.....

Kuliah di bidang pertanian tak pernah terpikirkan oleh saya, tak ada basic atau kemampuan yang diturunkan dari orang tua saya di bidang tersebut. Ayah saya adalah seorang seniman lukis yang berwiraswasta dan ibu saya adalah seorang dokter spesialis, yang juga sebagai PNS. Lain halnya di keluarga besar saya, bidang pertanian bukanlah hal yang tabu, karena beberapa saudara saya pun belajar, berkerja, dan sukses di bidang tersebut. Walaupun begitu, gunjingan tak luput menghampiri saya, saat saya masuk kuliah di bidang pertanian jurusan agroteknologi. Salah satu pemikiran mereka adalah bahwa saya akan selalu berada di sawah dan jorok, layaknya seorang petani pada umumnya. Hal tersebut membuat saya merasa down atau putus asa, mereka tak menghargai saya dengan apa yang telah saya capai. Sempat saya mengikuti ujian masuk PTN pada tahun selanjutnya saat saya memasuki semester 3, memilih jurusan lain yang mungkin sesuai seperti bidang ibu saya dan saya dapat melanjutkan profesi beliau, karena hal tersebut merupakan pilihan awal saya di bidang medis, dan juga cita-cita saya,  tanpa harus mendapat gunjingan dari orang lain
Beberapa ujian seleksi telah saya ikuti, tapi mungkin Allah swt memilihkan jalan yang terbaik untuk saya, untuk tetap belajar mengembangkan ilmu pertanian di UNS, jurusan agoteknologi, fakultas pertanian. Tak ada pilihan lain selain saya harus fokus di bidang tersebut, berusaha yang terbaik untuk tidak mengecewakan orang tua saya. Bersyukur IP (Indeks Prestasi) yang saya capai setiap semester selalu diatas 3, karena itu merupakan target awal saya dan merupakan nasehat orang tua agar saya dapat di mudahkan kedepannya jika IP saya tidak di bawah 3.
Beruntung  jurusan saya yaitu agroteknologi memiliki program pertukaran pelajar ke Malaysia dan Thailand, nama program tersebut adalah MIT (Malaysia-Indonesia-Thailand). Program tersebut mulai ada sejak tahun 2010 dan setiap tahunnya akan diadakan seleksi bagi semua mahasiswa agroteknologi yang ingin mengikutinya, termasuk saya juga ingin mengikutinya. Hal itu membuat saya lebih fokus. Saat pengumuman diadakan seleksi tersebut benar-benar mendadak, yaitu hanya 3 hari, dan posisi saya masih di kampung halaman (rumah saya berada di Bogor), sehari sebelum diadakan seleksi saya langsung berangkat ke solo untuk mengikuti seleksi tersebut. Sebelumnya, saya sudah membicarakan dengan orang tua saya terlebih dahulu, mereka sangat mendukung saya dan mengumpulkan berkas-berkas yang harus dikumpulkan sebelum seleksi, yaitu CV, bukti IPK diatas 3, keterangan mengikuti organisasi dan sertifikat nilai bahasa inggris seperti TOEFL atau semacamnya (saya menggunakan EAP).
Setelah mengumpulkan berkas-berkas tersebut terkumpul, hari berikutnya mahasiswa yang mengikuti seleksi itu dikumpulkan dan diberitahukan untuk membuat presentasi kebudayaan Indonesia tentang apa saja, setelah itu diadakan wawancara, dan semuanya harus menggunakan bahasa inggris. Pada hari-H seleksi dimulai, alhamdulillah presentasi dan wawancara saya berlangsung dengan mulus. Kuncinya saat seleksi tersebut, tips saya adalah harus menguasai benar-benar bahan presentasinya, dan saat wawancara oleh dosen penyeleksi usahakan untuk terus menjawabnya menggunakan bahasa inggris, mengatakan tujuan negara yang diinginkan dan tentu saja dukungan dari orang tua.
 Hal yang paling mendebarkan tentunya adalah hasil pengumumannya. Saya pun akhirnya lolos seleksi untuk pertukaran ke Thailand. Ada 10 mahasiswa yang lolos seleksi. Tak hanya itu, mahasiswa yang lolos seleksi masuk kekelas internasional. Jadi, selama semester 4, saya bersama teman-teman saya yang lolos seleksi sekelas bersama mahasiswa yang berasal dari Thailand juga Malaysia. Namanya kelas Internasional, pasti menggunakan bahasa inggris selama jam kuliah berlangsung dan yang paling menantang buat saya adalah membuat laporan jadi praktikum menggunakan bahasa inggris yang lumayan ketebalannya.
Hal yang paling seru selama berada di kelas internasional adalah kita bisa tahu kebudayaan negara Malaysia dan Thailand, dengan kita kuliah bersama mereka selama satu semester di semester 4, serta jalan bareng bersama mereka. Belum sampai disitu saja, ada hal lain yang membuat kita mahasiswa yang lolos seleksi merasa harap-harap cemas. Selama semester tersebut, keberangkatan kita untuk pertukaran pelajar masih menunggu kepastian kebarangkatan. Salah satu dosen berkata bahwa dari 10 mahasiswa yang lolos seleksi tersebut, 3 orang lagi akan dtujukan untuk pertukaran ke Vietnam. Jadi dipastikan 3 orang Thailand dan 4 orang Malaysia. Sampai akhirnya saya dan 2 orang teman saya dipastikan berangkat ke Thailand bulan Agustus 2012. Sebulan sebelum keberangkatan kita bertiga langsung mengurus Passport, LOA, dan VISA. Tanggal 9 agustus 2012 akhirnya kita berangkat ke Thailand, dan selama satu semester kita belajar disana sampai akhir Desember 2012. Semangat untuk mencari teman baru, pengalaman baru dan ilmu baru.  Chao Dee!! (Good Luck) ^_^
To be continued....





Rabu, 24 Oktober 2012


SAWADEE KHA ^^/

Hello Everyone...
Gue mau ngasih tau sedikit seputar tentang Thailand. Alasan simple, Di semester 5 gw studi di Kasetsart University, Bangkok, Thailand. Disini gue ambil jurusan Tropical Agriculture, Agriculture Faculty. Hampir 3 bulan gue udah disini, dan banyak hal yang gue dapet disini. Mungkin gue akan berbagi cerita setelah gue udah komplit 5 bulan disini alias satu semester. Hahaha.. Okay, Let it see:

THAILAND

©    Lokasi
Negeri seluas 510.000 kilometer ini kira-kira seukuran dengan Perancis. Di sebelah barat dan utara, Thailand berbatasan dengan Myanmar, di timur laut dengan Laos, di timur dengan Kamboja, sedangkan di selatan dengan Malaysia (Peta).
Secara geografis, Thailand terbagi enam: perbukitan di utara di mana gajah-gajah bekerja di hutan dan udara musim dinginnya cukup baik untuk tanaman seperti strawberry dan peach; plateau luas di timur laut berbatasan dengan Sungai Mekong; dataran tengah yang sangat subur; daerah pantai di timur dengan resor-resor musim panas di atas hamparan pasir putih; pegunungan dan lembah di barat; serta daerah selatan yang sangat cantik.
Waktu
Jam di Thailand sama persis dengan Indonesia (GMT +7).
Iklim
Thailand memiliki iklim tropis yang ramah, dengan musim semi dari Maret sampai Mei, musim hujan - namun tetap banyak matahari - di Juni sampai September, dan musim dingin dari Oktober sampai Februari. Rata-rata suhu tahunan adalah 28 derajat C
Sejarah
Kebudayaan Masa Perunggu diduga dimulai sejak 5600 tahun yang lalu di Thailand (Siam). Kemudian, datang berbagai imigran antara lain suku bangsa Mon, Khmer dan Thai. Salah satu kerajaan besar yang berpusat di Palembang, Sriwijaya, pernah berkuasa sampai ke negeri ini, dan banyak peninggalannya yang masih ada di Thailand. Bahkan, seni kerajinan di Palembang dengan Thailand banyak yang mirip.
Di awal tahun 1200, bangsa Thai mendirikan kerajaan kecil di Lanna, Phayao dan Sukhotai. Pada 1238, berdirilah kerajaan Thai yang merdeka penuh di Sukhothai ('Fajar Kebahagiaan'). Di tahun 1300, Sukhothai dikuasai oleh kerajaan Ayutthaya, sampai akhirnya direbut oleh Burma di tahun 1767. Jatuhnya Ayutthaya merupakan pukulan besar bagi bangsa Thai, namun tak lama kemudian Raja Taksin berhasil mengusir Burma dan mendirikan ibukotanya di Thon Buri. Di tahun 1782 Raja pertama dari Dinasti Chakri yang berkuasa sampai hari ini mendirikan ibukota baru di Bangkok.
Raja Mongkut (Rama IV) dan putranya, Raja Chulalongkorn (Rama V), sangat dihormati karena berhasil menyelamatkan Thailand dari penjajahan barat. Saat ini, Thailand merupakan negara monarki konstitusional, dan kini dipimpin oleh YM Raja Bhumibol Adulyadej.
Agama
Buddha Theravada adalah agama yang dianut lebih dari 90% penduduk Thai yang religius. Thailand juga sangat mendukung kebebasan beragama, dan terdapat umat Muslim, Kristen, Hindu dan Sikh yang bebas menganut agamanya di Thailand.
Bahasa
Meskipun bahasa Thai hampir tak dapat dimengerti oleh wisatawan, namun bahasa Inggris dipahami luas di tempat-tempat utama seperti Bangkok, dan juga menjadi bahasa bisnis resmi di sana. Nama-nama jalan menggunakan bahasa Inggris di bawah bahasa Thai.
Satu keunikan yang kami temukan adalah adanya kemiripan dengan bahasa Indonesia yang berasal dari Sansekerta, seperti 'putra', 'putri', 'suami', 'istri', 'singa', 'anggur', dan sebagainya. Selain itu, biro penerjemahan juga banyak tersedia, baik untuk bahasa Thai, Inggris, dan Indonesia
Formalitas
Warganegara Indonesia dengan tujuan liburan bebas visa selama 30 hari ke Thailand.
Keuangan
Mata uang Thailand adalah Baht, yang pada saat website ini dibuat setara dengan Rp 270. Bank-bank dan tempat penukaran mata uang banyak tersedia di Thailand. Hotel, toko dan restoran utama menerima kartu kredit internasional seperti Visa, Master Card, American Express dan Diners.
Transportasi
Bandara internasional Bangkok adalah Don Muang, yang terhubung dengan berbagai penerbangan dari seluruh penjuru dunia. Anda juga bisa melanjutkan perjalanan ke seluruh dunia melalui Don Muang. Selain itu, juga terdapat bandara internasional di Phuket, Hat Yai, dan Chiang Mai di utara Thailand.
Kereta api tersedia dari Singapura dan Kuala Lumpur. Di laut, banyak kapal berlayar menuju Thailand, misalnya cruise ship Star Virgo yang singgah di Phuket
Transportasi di Bangkok
Transportasi umum di Bangkok antara lain BTS Skytrain, kereta bawah tanah, bis, taksi dan tuk-tuk. Anda harus menawar dahulu harganya sebelum naik Tuk-tuk ini.
Di sungai Chao Phraya, juga banyak terdapat taksi sungai atau perahu. Terdapat pula yang khusus untuk wisatawan, dilengkapi pemandu yang berbahasa Inggris.

©    Soi Jet
Bagi teman-teman yang mencintai wisata kuliner tentu saja tidak bisa melewatkan sederet penjaja makanan dan warung makan di sepanjang gang ini. Ya, Soi Jet, sebuah komunitas muslim dengan sederet penjual makanan halal menjadi ciri khas daerah ini. Soi berasal dari bahasa Thailand yang berarti gang, sedangkan Jet berarti 7 (tujuh) maka dalam bahasa Indonesia kira-kira bisa kita artikan dengan Gang nomer 7 (tujuh). Soi Jet terletak di Petcburi Road yang cukup dikenal sebagai salah satu kawasan bisnis di Bangkok. Berjarak sekitar 1 km di sebelah barat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Soi Jet menjadi tujuan utama masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah Bangkok. Bahkan terlihat beberapa wisatawan dari Indonesia maupun Malaysia yang sering berlalu-lalang di gang ini sekedar untuk mencari makan halal atau memanjakan lidah dengan masakan-masakan khas Thailand. Berbeda dengan kawasan Khaosan Road, misalnya, yang penuh dengan wisatawan dari Eropa dan Amerika maka Soi Jet penuh dengan masyarakat dengan tipologi khas ras Malayan Mongoloid. Maklum saja, masakan yang dijajakan di Soi Jet ini memang khas dengan masakan yang cocok dengan lidah dengan orang Melayu, khususnya Malaysia dan Indonesia.
Berbagai makanan terjaja di sepanjang jalan ini. Baik itu makanan khas Thailand maupun masakan-masakan yang mungkin mirip dengan masakan ala rumah makan Padang layaknya di Indonesia. Kita bisa dengan mudah menemukan Tom Yam Kung, Som Tam, Kwee Tiaw, Lin Thood, Khao Pat Talai yang cukup popular di masyarakat kita dan makanan khas Thailand lain yang bersanding dengan berbagai macam Bakso, Sosis dan Tempura yang tentunya itu semua terjamin ke-halal-annya. Maklum di negeri yang mayoritas beragama Buddha ini sangat sulit untuk mencari makanan halal maka menemukan sebuah kampung yang di dalamnya tinggal komunitas muslim berprofesi sebagai pengusaha kuliner sungguh seperti menemukan oase di tengah pdang pasir tandus di Afrika. Terkesan berlebihan mungkin, namun begitulah adanya ketika kita hidup di negeri ini dengan segala tantangan untuk tinggal di dalamnya.
Bagi Anda yang tertarik mencoba untuk berwisata kuliner di wilayah ini, Anda tidak perlu merogoh saku anda terlalu dalam. Satu porsi makanan di So Jet ini rata-rata berkisar antara 35 hingga 60 Baht saja. Makanan kecil yang terjaja di pinggir jalan juga tidak lebih dari 5 hingga 15 Baht. Sebuah harga cukup layak untuk mendapatkan aneka makanan dengan berbagai macam citarasa yang memanjakan lidah anda.
Kendala komunikasi tentu menjadi kesulitan tersendiri jika anda berkunjung di Thailand. Dengan bahasa yang bebeda dan tulisan yang berbeda pula maka tidak mudah bagi kita untuk sekedar memesan makanan. Namun beberapa warung makan di Soi Jet ini menyediakan daftar menu dengan Bahasa Inggris yang bisa membantu para pengunjung yang berasal dari luar Thailand. Tentu saja, karena banyak dari mereka yang berasal dari Thailand Selatan maka beberapa warung makan bisa kita ajak berbicara dengan bahasa melayu meski kita sendiri kadang kesulitan memahami apa yang sedang mereka bicarakan. Namun jika Anda berkunjung ke warung makan yang tidak menyediakan menu dalam bahasa Inggris dan penjualnya juga tidak bisa bekomunikasi dengan bahasa Melayu maka jangan berkecil hati, kita bisa menggunakan bahasa universal dengan cara menunjukkan jari telunjuk kita pada makanan yang kita inginkan, tidak sulit bukan? Nah, bagi anda yang sedang berkunjung atau tinggal di Bangkok maka rasanya belum cukup jika anda tidak mencoba datang ke Soi Jet untuk sekedar berwisata kuliner mencicipi aneka cita rasa makanan Thailand dengan harga yang sangat terjangkau. Sila mencoba! (AR/Foto oleh WA).

Lapor Diri
Diharapkan rekan mahasiswa untuk melapor diri ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Bentuk lapor diri ada dua macam. Lapor diri sebagai warga negara Indonesia dan sebagai mahasiswa.
Lapor diri sebagai warga negara Indonesia dapat dilakukan di kantor imigrasi KBRI. Lapor diri sebagai warga negara Indonesia ini berguna bagi KBRI untuk memantau dan mendata warga negara Indonesia yang ada di Thailand untuk antisipasi jika keadaan yang tidak kondusif terjadi. Syarat untuk lapor diri di KBRI adalah menyerahkan paspor dan mengisi form lapor diri yang telah disiapkan oleh Imigrasi KBRI
Lapor diri sebagai mahasiswa dapat dilakukan di Kantor Atase Pendidikan dan kebudayaan. Kegiatan lapor diri ini dimaksudkan untuk memudahkan KBRI apabila mahasiswa yang bersangkutan memerlukan bantuan khusus dalam bidang studi. Data yang diperlukan adalah jurusan dan Universitas/Perguruan Tinggi, serta alamat selama tinggal di Thailand.
Perpanjangan Visa
Bagi pelajar/Mahasiswa (longterm training) pada umum nya Visa untuk kerajaan Thailand berlaku tiga bulan, Oleh karena itu, sebelum visa habis masa berlakunya (sebaik-nya paling tidak seminggu sebelumnya) dilakukan perpanjangan.
Perpanjangan Visa dapat dilakukan di kantor - kantor imigrasi yang ada di Thailand sesuai dengan propinsi tempat universitas masing-masing. Untuk rekan-rekan yang belajar di Universitas di Bangkok, dapat menuju ke Kantor Imigrasi di Chaeng Wattana.
Pindah Alamat
Bagi mahasiswa (dan anggota keluarga) pemegang passport hijau, setelah melakukan perpanjangan Visa yang pertama kali (setelah kurang lebih 3 bulan tinggal di Thailand) dapat melakukan pindah alamat di bagian Imigrasi KBRI. Syarat yang diperlukan adalah membawa pas photo dan passport serta mengisi formulir yang telah disediakan.
Re-entry Visa
Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan meninggalkan sementara (misalnya; pulang ke Indonesia atau melancong ke negara lain), agar mengurus Re-entry Visa untuk menhindari hangusnya masa berlaku visa yang ada. Re-entry visa ada 2 macam yaitu Single dan Multiple.
Bagi rekan-rekan yang mempunyai rencana meninggalkan sementara Thailand lebih dari satu kali dalam kurun waktu satu tahun, jenis multiple entry akan lebih menguntungkan. Bagi rekan-rekan yang mendadak, atau kemungkinan hanya satu kali meninggalkan sementara Thailand dalam kurun waktu satu tahun, diperlukan single Re-entry.
Pengurusan re-entry ini dapat dilakukan di Universitas/Perguruan tinggi (bagi yang menyediakan pelayanan) atau di kantor imigrasi Bangkok. Syarat yang diperlukan 2 pas photo, kartu keberangkatan (diberikan di pesawat),mengisi formulir dan uang sebesar 1,000 Baht (single entry visa) atau 3,800 Baht (multiple entry visa)
Saat ini pelayanan reentry bisa juga dilakukan di Bandara Suvarnabhum tidak jauh dari pintu masuk pemeriksaan keimigrasian (check passport) dan dekat dengan counter Thai airways. Syaratnya sama dengan diatas namun ditambah boarding pass.
Lapor Diri ke Imigrasi (90 Days Report)
Bagi rekan-rekan dan anggota keluarganya diwajibkan untuk lapor diri setiap tiga bulan (sebelum tiga bulan dihitung dari tanggal kedatangan di paspor atau tanggal lapor). Lapor diri ini dapat dilakukan dilakukan di Universitas/Perguruan Tinggi (bagi yang menyediakan pelayanan) atau di Kantor Imigrasi Bangkok.
Permohonan Exit Permit
Bagi rekan-rekan tugas belajar (pemegang paspor biru), sebelum pulang ke Indonesia agar mengurus permohonan exit permit di bagian protokuler KBRI. Hal ini diperlukan untuk mendapat exit permit bila tugas belajar akan meninggalkan Indonesia. Rekan tugas belajar diharapkan menggunakan surat permhononan (terlampir) dalam melakukan pengurusan permohonan surat exirt permit ke bagian protokuler KBRI dengan menyertakan fotokopi passport dan surat SETKAB.
Sebelum meninggalkan Indonesia, pengurusan exit permit dilakukan di Kantor Departement Luar Negeri di Jakarta (dekat stasius Gambir atau Hotel Borobudur). Pengurusan dapat dilakukan sendiri, teman lain yang kebetulan berdomisili di Jakarta, atau oleh institusi dimana anda bekerja. Syarat yang diperlukan adalah fotokopi surat permohonan exit permit dari KBRI, fotokopi surat SETKAB, dan mengisi formulir.
Perpanjangan Passport
Perpanjangan passport dinas (warna biru) dapat dilakukan di bagian protokuler sedangkan untuk passport non dinas (warna hijau) di bagian Imigrasi KBRI.
Mahasiswa Berkeluarga
Bagi rekan-rekan yang telah berkeluarga ada hal-hal tertentu yang penting untuk diperhatikan. Salah satunya adalah, apabila ada anggota keluarga (terutama) anak yang paspornya bergabung salah satu orang tua (Ibu atau Bapaknya) maka apabila sang Ibu atau Bapak akan pulang ke Indonesia atau keluar dari Thailand, maka anak yang tercantum di dalam paspor tersebut harus ikut serta. Dalam arti kata sang anak tidak boleh ditinggal dalam keadaan tanpa dokumen keimigrasian dalam hal ini paspor.

©    Sekedar Informasi
Perjalanan di kota Bangkok
Bagi rekan yang kemungkinan kehilangan arah perjalanan (get lost), pemecahannya adalah menuju ke Victory monument (Anusawari Chai Samoraphum) atau menggunakan taksi apabila tidak ada kendala bahasa. Alasan menuju Victory monument adalah hampir 80% bus menuju atau melewati tempat tersebut, sehingga lebih mudah untuk meneruskan perjalanan berikutnya. Bus tertentu dapat dibayar dengan cara perjalanan satu hari, satu minggu, atau satu bulan (tentunya lebih murah dibandingkan dengan bayar setiap kali naik bus). Ini berlaku bagi bis milik pemerintah sebagai contoh: antara lain bis dengan nomor 39, 510, 515, 520, dan 522.
Harga tiket pesawat
Harga sebuah tiket untuk perusahaan penerbangan dan tujuan yang sama dapat berbeda harganya apabila dibeli dari agen yang berbeda. Oleh karena itu manfaatkan miling list PERMITHA untuk mendapatkan informasi harga tersebut. Dengan menggunakan fasilitas miling list PERMITHA juga dapat digunakan untuk mendapat sumber informasi yang lain, misalnya: toko buku di Bangkok, perpustakaan kampus dll.
Penyetaraan Ijazah
Pengurusan penyetaraan ijazah harus datang sendiri ke Dikti (kantor Bina Sarana Akademik di Dikti), selain membawa 1 set fotokopi persyaratan harus pula membawa semua berkas asli.
Mengisi satu formulir dan dilampiri:
1. fotokopi ijazah terkahir (sebelumnya)
2. fotokopi ijazah yang diperoleh di luar negeri dengan legalisir KBRI
3. fotokopi transcript nilai yang diperoleh di luar negeri
4. fotokopi halaman judul untuk pengesahan
5. fotokopi thesis atau disertasi yang akan disimpan di DIKTI selama penilaian (daftar isi, Pendahuluan, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka)
6. booklet atau catalog universitas/perguruan tinggi yang memuat program/jurusan yang kita pelajari
7. CV
8. Pas Photo 4 x 6 sebanyak 1 buah
Dokumen yang tidak berbahasa Inggris harus disertai terjemahan resmi yang di sahkan KBRI setempat. Menurut informasi yang sempat kami terima, dalam setahun ada 3 kali rapat untuk penyetaraan ijazah ini.
Untuk lebih jelasnya bisa di baca di : http://www.dikti.go.id
yaitu di bagian “peraturan, SK, Edaran, Pengumuman” tepatnya di bawah heading”edaran dan surat dirjen”

©    Belanja dan Barang Murah
Bagi rekan-rekan yang akan membeli barang-barang kebutuhan hidup atau keperluan belajar dapat mengunjungi tempat seperti tersebut dibawah ini:
Pratunam
Kawasan belanja ini banyak menjual barang-barang keperluan seperti pakaian, sepatu dan keperluan lain dengan harga bersaing. Pandai-pandailah menawar harga atau mengajak rekan lain yang sudah mengenal kawasan tersebut. Jaraknya hanya sekitar 300 meter dari Kedutaan Besar indonesia (KBRI).
Chatuchak Weekend Market
Chatucak adalah pasar khusus yang dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu (Weekend Market). Menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga dengan harga relatif murah. Pakaian,sepatu, perabot rumah tangga, makanan, beberapa spesies hewan ternak dan sebagainya. Chatuchak ini adalah tempat yang sangat tepat untuk membeli cendera mata khas Thailand seperti kerajinan tangan, textile (kaos, baju, kain, aksesoris ) dll. Karena areal pasar Chatuchak ini sangat luas dan ramai di kunjungi tourist lokal maupun mancanegara, hati-hati jika datang beramai-ramai, kenali lokasi melalu peta yang terdapat di berbagai lokasi Chatuchak, dan hafalkan meeting point penting agar tidak tersesat. Untuk mencapai pasar ini sangat mudah. Anda dapat menumpangi Bus nomor 29 dari Victory monument (Anusawari) dan bisa turun di depan pasar Chatuchak. Atau bila anda datang dari arah utara menggunakan bis nomor 29, 510 dan 39 turun di stasiun BTS mochit (lihat peta Bangkok), atau dengan menggunakan BTS sky train atau MRT turun nya di BTS Mochit atau MRT Chatucak.
Second Hand 
Di Chatucak juga tersedia bagian barang bekas seperti tas sekolah, buku, sepatu, dll. Sedangkan bagi rekan-rekan yang ingin membeli barang-barang second hand dengan harga terjangkau seperti sepeda, perabot rumah tangga, dan peralatan belajar (komputer dll) dapat meminta informasi kepada rekan-rekan di AIT atau rekan se kampus yang lain nya. Biasanya barang-barang second hand banyak dijual pada saat akhir term (Desember, April, Juli). Gunakan mailing list untuk berkomunikasi dengan rekan anda.
Transportasi
Transportasi umum di dalam kota Bangkok dapat menggunakan taksi, Bis umum (AC atau Non-AC), BTS Sky train (kereta listrik), Song tiaw (Angkot terbuka), Tuk tuk, Bis Air, Motorcycle (ojek), atau Van (Mini bus).
Sedangkan untuk transportasi antar kota bisa menggunakan kereta api (stasiun kereta api berada diseberang air port, bis (untuk perjalanan ke arah timur dari stasiun bis Ekkamai) atau melaui pesawat udara. Lokasi Airport Thailand sekarang Suvarnabhumi Airport, dapat di jangkau dengan menggunakan Airport link ( stasiun Phayathai ) ke Suvarnabhumi. Ada 2 jenis Airport link; City line ( berhenti disetiap stasiun) Express ( Non-stop). Sedangkan tarif nya: City line lebih murah di bandingkan dengan Express.
Bis umum
Seperti umumnya di Indonesia, penumpang hanya dapat naik/turun di halte yang sudah ditentukan. Saat naik, kondektur akan menagih biaya perjalanan dan selanjutnya memberi sepotong karcis kecil setelah tarif dibayar. Simpan karcis tersebut, jangan iseng dibuang, sewaktu-waktu (cukup sering) akan ada pemeriksaan dari Inspektur Bis yang memeriksa tiket masing-masing penumpang. Jika kedapatan tidak punya tiket, tentunya akan kena denda (dan tatapan dari penumpang lainnya).
Bis umum di Bangkok secara umum dibagi dua: Bis pemerintah dan Swasta. Masing-masing memiliki jenis Bis AC dan Non-AC. Bis milik pemerintah adalah bis berwarna kuning (AC) dan warna merah (Non-AC). Bis milik pemerintah menyediakan tiket 1 hari (35baht) dan tiket sebulan (± 600 Baht). Dengan tiket 1 hari/1hari, kita bebas menggunakan bis umum (hanya milik pemerintah) selama 1 hari (sampai pukul 24.00). untuk tiket per bulan, cukup menunjukkan tiket perbulan tersebut. Tiket satu hari dapat dibeli di kondektur di dalam bis umum. Sedang untuk tiket 1 bulan dibeli di lokasi penjualan tertentu, salah satunya di Victory Monument (Anusawari). Tiket terusan ini berguna untuk penghematan jika “jam terbang” pada hari/bulan tersebut cukup tinggi. Tarif bis AC termurah umumnya 11 Baht (jarak dekat). Sedang untuk Non-AC beragam antara 6.5 Baht dan 8 Baht (jauh dekat sama saja).
Taxi
tarif taksi di Thailand umumnya menggunakan agrometer, atau biasa disebut “taksi meter” saja. Untuk pertama kali naik, tarif yang dikenakan 35 baht. Ada kalanya supir taksi tidak mengerti lokasi yang kita sebutkan sehingga seringkali mereka menolak untuk mengantarkan kita, untuk itu disarankan belajar pengucapan nama lokasi yang di tuju dari teman Indonesia atau membawa tulisan (dalam huruf Thai) nama lokasi tersebut yang bisa ditanyakan kepada rekan Thai atau dari peta.

Sky train
salah satu transportasi umum yang sangat nyaman dan cepat didalam kota Bangkok adalah Sky train (atau umumnya disebut BTS). Selain tidak kena macet juga ber-AC sehingga member kenyamanan pada penumpang, meskipun tidak mendapat tempat duduk. Terdapat 2 sistem rel BTS (lihat peta Bangkok):
1. Jalur Silom ( dari National Stadium di pusat Bangkok sampai Wong wian yai di selatan)
2. Jalur Sukhumvit ( dari Mochit di Utara sampai Bearing di Timur)
untuk berpindah jalur : dari Sukhumvit ke Siam atau Sebaliknya.
Penumpang dapat naik /turun Sky Train di Stasiun-stasiun yang telah ditentukan sepanjang jalur rel. tarif BTS tergantung dari jarak stasiun yang ditempuh. Jarak terdekat (selang 1 stasiun) adalah 10 baht, sedangkan jarak terjauh 45 baht. Sesampainya di stasiun, penumpang menggunakan koin 5 Baht atau 10 Baht. Tersedia di counter petugas yang menyediakan penukaran logam. Untuk mengetahui tarif yang harus di bayar, lihat peta jalur BTS yang tersedia, perhatikan stasiun mana yang akan didatangi dan lihat termasuk dalam Zone yang mana stasiun tujuan (misal Zone 4). Kemudian masukan nomer Zone yang di tuju pada mesin, dan mesin akan menunjukkan tarif yang harus di bayar. Kemudian masukkan sejumlah uang yang diminta dan setelah itu mesin akan mengeluarkan kartu magnetik sebagai tiket BTS anda.
Setelah memiliki tiket, penumpang harus melwati pintu jaga yang akan terbuka setelah anda memasukkan tiket magnetik anda pada pangkal pintu, kemudian ambil kembali tiket itu dan masuk ke kawasan dalam stasiun perhatikan petunjuk arah untuk mengetahui di platform yang mana harus anda menunggu. Petunjuk arah akan merujuk pada nama stasiun terakhir yang akan di tuju BTS (Mochit, Bearing, National Stadium dan Wong wien yai). Setelah baik tangga atau elevator, kita akan sampai di tepi rel untuk menunggu kereta. Di daerrah ini dilarang:
1. Makan atau minum
2. Membuang sampah sembarangan
3. Melewati garis kuning di tepi rel
Petugas akan menegur jika anda melanggar. Sepanjang tepian rel akan terlihat garis-garis tanda pintu posisi pintu kereta ketika berhenti, untuk mempermudah naik kereta penumpang disarankan menunggu di garis-garis tanda tersebut. Ketika kereta datang (kereta yang akan kita naiki akan selalu datang dari arah kanan), beri kesempatan dahulu kepada penumpang di dalam kereta untuk keluar, baru kemudian kita masuk secara beraturan tanpa harus berdesak-desakan.

SUMBER